Sabtu, 09 Mei 2009

Always...Jadi Golongan Minoritas


Menjadi tentara wanita ? polwan ? ato profesi yang seperti sekarang aku geluti bukanlah profesi yang lazim dikerjakan oleh seorang wanita. Menjadi Engineer perempuan bukanlah impian yang kuinginkan. Dulu sih penginnya jadi dokter ....ternyata nyangkutnya jadi engineer. Emang nasib ..nasib...

Dengan kondisi sekolah di teknik elektro yang notabene dihuni oleh sebagian besar kaum adam ini membuatku terdampar dalam dunia kaum adam yang sudah merupakan hal biasa bagiku. Dari 7o mahasiswa hanya ada 7 wanita di dalamnya. Demikianpun dalam pekerjaan ... hampir 100 % posisiku selalu menjadi bagian minoritas. Kadang2 kaum minoritas seperti aku ini di pandang sebelah mata oleh para pria ...padahal sebenernya mereka harus berbangga diri bahwa ternyata wanita memang sejajar dengan pria. Memperbaiki jaringan data dan voice, cek routing, merupakan hal yang biasa kukerjakan. Pekerjaan seperti ini tidak mengenal waktu , kalo lagi ada masalah di tengah malam pun tetap harus bangun untuk mensolusikannya. Mmmmm...seperti dokter yang dibangunkan pasiennya di tengah malam ...cuma ini bukan dokter manusia ..tapi dokter mesin...ampyun ..gak kebayang dech...

Pernah terpikir olehku gimana seandainya aku menjadi ibu rumah tangga nantinya jika profesiku masih saja sebagai engineer ..wah bisa hancur nanti ...suamiku bakalan marah2 terus karena aku selalu menerima panggilan gangguan jaringan. Itulah sebabnya aku mencoba merubah haluan ke dunia manajemen pemasaran, dengan berbekal kuliah di S2 Marketing akhirnya pekerjaan sebagai engineer ini pun sudah bisa kutanggalkan dan aku sudah menjadi entrepreneur sekarang. Mmmm ..emang menjadi entrepeneur itu lebih mengasyikan dibanding menjadi Engineer. Otak dan ideku lebih terasah dan bebas berkreasi sesuai dengan keinginanku. Untuk menjadi entrepeneur pun tidak semudah yang dibayangkan, yang paling menentukan ada 3 hal yaitu networking, kemampuan, dan komunikasi. Kalo masalah modal ternyata bukan hal pokok yang diperlukan. Tanpa modal pun bisa jalan kog asal networking nya bagus dan aku sudah membuktikannya. MMmmm ....btw makasih berat buat Pak Irvan dan Pak Budi yang sudah banyak membantu membentuk karakter dan jiwa bisnis dalam diri ini.

Kadang bingung juga untuk apa bekerja terlalu keras padahal hanya untuk memenuhi kebutuhan sesuap nasi saja. Ehhh..ternyata bukan cuma itu manfaat kita bekerja. Kita bisa membantu orang lain yang membutuhkan dengan zakat yang kita keluarkan . Kita juga bisa berinvestasi dan membangun usaha yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga kita juga membantu beban hidup orang lain...sungguh bahagia rasanya menjadi orang yang dimuliakan Allah karena bisa membantu orang lain. Dengan demikian derajat kita akan terangkat di mata Allah dan mata manusia lainnya. Mmmm...jadi pengin ..mudah2 an bisa ya ... Amien Amien Amien Ya Rabbal Alamin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar