Minggu, 04 April 2010

Untuk SUAMIKU Tersayang

Aku sangat berterimakasih atas karunia Allah swt yang telah mempertemukan aku denganmu walaupun masih banyak kekurangan yang ada padamu, Suamiku. Demikian akupun sadar atas segala ketidaksempurnaanku. Aku yang tidak cantik, tidak bohay, tidak romantis, judes, sombong, ambisius, egois dan keras kepala.
Meskipun keadaanmu sungguh sangat minim, dengan kondisi pendidikan yang pas-pas an dan kondisi ekonomi yang pas-pas an serta dengan latar belakang keluarga yang tercerai berai ….namun dengan sadar aku putuskan untuk memilihmu sebagai suamiku. Kupilih engkau bukan karena alasan untuk mendapatkan status sebagai seorang wanita yang sudah laku. Tapi aku memilihmu karena kuyakin engkau adalah yang terbaik dan yang terpantas untuk mendampingiku.
Aku ingin engkau maju mas, aku ingin engkau memiliki semangat untuk mencapai hidup yang lebih baik, hidup yang bahagia di dunia dan akhirat. Aku ingin kelak anak-anak kita akan bangga memiliki ayah sepertimu, ayah yang sederhana, ayah yang bisa membuat bahagia anak dan istrinya, ayah yang JUJUR, SETIA, TANGGUNG JAWAB, KERJA KERAS, ULET, PANTANG MENYERAH, TAAT AGAMA, PANDAI, MEMILIKI SEMANGAT BELAJAR DAN BEKERJA KERAS.
Tolong beritahu aku , bagaimana caranya agar mas bisa berubah lebih baik dan bisa membuka mata lebar-lebar untuk mau belajar dan meningkatkan kompetensi diri sehingga mampu dibanggakan anak dan istrinya.
MAS BOWO YANG GANTENG DAN BAIK HATI …… MAAFKAN KESALAHAN ISTRIMU INI YA ...


I LOVE YOU SO MUCH


Your Wife,

Prapti

Kamis, 01 April 2010

Mengingat Tujuan Semula Itu Penting

Saat ini statusku sudah menikah, 13 februari 2010, artinya salah satu point harapanku di 2010 ini sudah tercapai. Aku telah menyandang status sebagai seorang ibu dan memiliki tanggung jawab besar terhadap keluargaku. Melayani suami dan bekerja, 2 posisi berbeda yang menuntut banyak fokus.
Di dalam karierku sebagai seorang Direktur di CV. Multi Solusi dan sekaligus Direktur PT. Talent Smart Technology sungguh sangat menuntut kreatifitas, usaha, pikiran serta kegigihan untuk mengembangkan perusahaan. Di kehidupan pribadiku sebagai seorang istri aku dituntut untuk bisa membagi waktu antara bekerja dan keluarga. Mungkin hal inilah yang agak susah karena aku tinggal dan kerja di rumah serta jenis pekerjaan yang kulakukan adalah Maintenance Jaringan Network yang harus standby 7 x 24 jam non stop dan setiap saat bisa dadakan pergi ke lapangan. Mmmmm...aku harus bisa mengakomodir semua hal itu sehingga tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan.
Ya Allah hamba mohon keagungan dan kearifanMu untuk bisa selalu membimbing diri ini ke jalanMu.
AMIEN